Rabu, 28 Januari 2009

Rasa Antusias

















Hiduplah dengan penuh antusiasme..
Hadapi sesuatu dengan hasrat untuk terpesona..
Dunia ini sudah begitu menakjubkan..
Jangan biarkan anda menyia-nyiakan pandangan untuk mereguk rasa kagum..
Yang anda perlukan adalah responsi yang spontan..
Ada baiknya anda sedikit mengurangi pertimbangan dan
penilaian anda mengenai positif atau negatif..
Sikap antusias hanya membutuhkan..
dan hanya melihat sisi positif dari segala sesuatu..

Ini bukan masalah agar anda tampak bersemangat..
dan ceria dalam menjalani jalur keberhasilan anda..
Namun, ini akan meringankan anda dari hal-hal yang mengkhawatirkan..
Tak ada gunanya melihat dan mencemaskan sisi negatif..
Pikiran anda terlalu jernih untuk dibebani dengan prasangka-prasangka..
Kini, biarkan rasa kagum dan imajinasi memenuhi benak anda..

Bahaya kesedihan

Alhamdulilah, selama bulan puasa ini saya bisa menyelesaikan beberapa buku yang cukup menarik dan dapat membuat saya sedikit berubah. Salah satunya buku yang berjudul "La tahzan for teens (menjadi remaja yang bebas stres dan selalu happy)" oleh Qomaruzzaman Awwab terbitan mizan media utama.

sebelum mengkaji lebih jauh buku yang saya baca, saya memohon maaf apabila penulis atau penerbit merasa keberatan karena saya menjiplak tulisan anda. Tidak ada maksud lain selain ingin memberi pencerahan kepada pemuda/i supaya mereka tdk bersedih berlarut-larut.
Postingan ini saya terbitkan dalam beberapa bagian. Bagian pertama yaitu "bahaya kesedihan"

Bersedih karena materi akan membut kita mengalami depresi.

Robert E. Lane dalam "The loss of happiness in Market Democracies menyatakan, "... Untuk dapat dikatakan depresi, anda harus memiliki paling tidak 4 gejala dari 8 gejala dibawah ini, yang berlangsung hampir setiap hari, selama paling tidak 2 minggu:
1. Selera makan hilang atau kehilangan berat yang sangat berarti (dalam keadaan tidak diet);
2. Susah tidur (insomnia) & hipertensi;
3. Gerakan yang melambat (agitasi psikomotor);
4. Kehilangan minat atau rasa senang terhadap kegiatan yang biasa kita lakukan;
5. Kehilangan tenaga, kelelahan;
6. Merasa tidak berharga, menyalahkan diri, atau merasa bersalah berlebihan;
7. Menggerutu atau menunjukan hilangnya kemampuan berfikir sehingga sulit mengambil kesimpulan;
8. Selalu muncul pikiran tentang kematian, bunuh diri ,ingin segera mati.

Bersedih merupakan hal yang dilarang allah, dalam firman-Nya, "Hai hamba-hambaku , tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati (Q.S Al-Zukhuf [43]:68) ; dan janganlh apa yang menimpa mereka membuat kamu bersedih hati. (Q.S Al-Hijr [15] : 88)

Daniel Goleman menulis, "pada sebagian negara kaya kemungkinan orang yang lahir pada 1955 untuk menderita depresi besar. Bukan hanya kesedihan, tetapi kesepian yang melumpuhkan, kehilangan semangat, kehilangan harga diri, ditambah perasaan tidak beraya yang luar biasa. Pada satu titik kehidupan lebih dari 3 kali lebih besar daripada kakek mereka. "
Dengan merujuk data yang sama, Martin Selibman, tokoh psikologi positif, berkomentar, "kita sekarang ini berada ditengah-tengah wabah depresi, wabah dengan akibat bunuh diri yang menyebabkan kematian yang jumlahnya sama dengan jumlah kematian karena AIDS dan lebih menyebabkan depresi yang parah daripada 50 tahun lalu. Depresi menyerang dua kali lebih sering dari lelaki dan sekarang menyerang sepuluh tahun lebih muda daripada generasi sebelumnya."

sikap sedih akan memadamkan bara harapan, mematikan ruh cita-cita,dan membekukan semangat jiwa. Kesedihan bahkan seperti barikade yang tidak mudah untuk dilalui dan menghalangi setiap pergerakan menuju kebahagiaan. Bahkan, kesedihan merupakan situasi paling disukai setan karena melalui kesedihan setan menurunkan keyakinan akan keadilan dan kasih sayang allah. "sesungguhnya pembicaraan rahasia (yang dilakukan selain orang beriman) adalah dari setan, untuk menimbulkan kedukaan terhadap orang-orang yang beriman. (Q.S Al-Mujadilah[58]:10).

Seorang muslim diperintahkan untuk mengusir kesedihan, tidak boleh menyerah, serta harus membuang jauh-jauh, menolak, melawan dan mengalahkan kesedihan. Doa nabi agar dihindarkan dari kesedihan, "ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kecemasan dan kesedihan."

situasi tanpa kesedihan adalah gambaran surga. Kelak ketika di rurga kita akan berkata, "segala puji bagi Allah yang telah mengusir kesedihan dari diri kami. (Q.S Fathir[35]:34)

Untuk itu, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mendatangkan kebahagiaan dan menciptakan kehidupan yang melapangkan dada. Kita harus memohon kehidupan yang baik, penghidupan yang memuaskan, pikiran yang jernih, dan kelapangan dada. Karena itu, seorang ulama pernah menyatakan, "sesungguhnya di dunia ini terdapat surga. Barang siapa yang belum memasukinya, ia belum dapat memasuki surga di akhirat."

"Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal zubni, wal 'ajzi wal bukhli wl jubni, wal dhola'id baini wa gholabatir rijal" ( ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan, kesedihan, kelemahan, kemalasan, kekikiran, berhati pengecut, terbelit utang, dan terlindas oleh yang lain)

Bahaya kesedihan

Alhamdulilah, selama bulan puasa ini saya bisa menyelesaikan beberapa buku yang cukup menarik dan dapat membuat saya sedikit berubah. Salah satunya buku yang berjudul "La tahzan for teens (menjadi remaja yang bebas stres dan selalu happy)" oleh Qomaruzzaman Awwab terbitan mizan media utama.

sebelum mengkaji lebih jauh buku yang saya baca, saya memohon maaf apabila penulis atau penerbit merasa keberatan karena saya menjiplak tulisan anda. Tidak ada maksud lain selain ingin memberi pencerahan kepada pemuda/i supaya mereka tdk bersedih berlarut-larut.
Postingan ini saya terbitkan dalam beberapa bagian. Bagian pertama yaitu "bahaya kesedihan"

Bersedih karena materi akan membut kita mengalami depresi.

Robert E. Lane dalam "The loss of happiness in Market Democracies menyatakan, "... Untuk dapat dikatakan depresi, anda harus memiliki paling tidak 4 gejala dari 8 gejala dibawah ini, yang berlangsung hampir setiap hari, selama paling tidak 2 minggu:
1. Selera makan hilang atau kehilangan berat yang sangat berarti (dalam keadaan tidak diet);
2. Susah tidur (insomnia) & hipertensi;
3. Gerakan yang melambat (agitasi psikomotor);
4. Kehilangan minat atau rasa senang terhadap kegiatan yang biasa kita lakukan;
5. Kehilangan tenaga, kelelahan;
6. Merasa tidak berharga, menyalahkan diri, atau merasa bersalah berlebihan;
7. Menggerutu atau menunjukan hilangnya kemampuan berfikir sehingga sulit mengambil kesimpulan;
8. Selalu muncul pikiran tentang kematian, bunuh diri ,ingin segera mati.

Bersedih merupakan hal yang dilarang allah, dalam firman-Nya, "Hai hamba-hambaku , tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati (Q.S Al-Zukhuf [43]:68) ; dan janganlh apa yang menimpa mereka membuat kamu bersedih hati. (Q.S Al-Hijr [15] : 88)

Daniel Goleman menulis, "pada sebagian negara kaya kemungkinan orang yang lahir pada 1955 untuk menderita depresi besar. Bukan hanya kesedihan, tetapi kesepian yang melumpuhkan, kehilangan semangat, kehilangan harga diri, ditambah perasaan tidak beraya yang luar biasa. Pada satu titik kehidupan lebih dari 3 kali lebih besar daripada kakek mereka. "
Dengan merujuk data yang sama, Martin Selibman, tokoh psikologi positif, berkomentar, "kita sekarang ini berada ditengah-tengah wabah depresi, wabah dengan akibat bunuh diri yang menyebabkan kematian yang jumlahnya sama dengan jumlah kematian karena AIDS dan lebih menyebabkan depresi yang parah daripada 50 tahun lalu. Depresi menyerang dua kali lebih sering dari lelaki dan sekarang menyerang sepuluh tahun lebih muda daripada generasi sebelumnya."

sikap sedih akan memadamkan bara harapan, mematikan ruh cita-cita,dan membekukan semangat jiwa. Kesedihan bahkan seperti barikade yang tidak mudah untuk dilalui dan menghalangi setiap pergerakan menuju kebahagiaan. Bahkan, kesedihan merupakan situasi paling disukai setan karena melalui kesedihan setan menurunkan keyakinan akan keadilan dan kasih sayang allah. "sesungguhnya pembicaraan rahasia (yang dilakukan selain orang beriman) adalah dari setan, untuk menimbulkan kedukaan terhadap orang-orang yang beriman. (Q.S Al-Mujadilah[58]:10).

Seorang muslim diperintahkan untuk mengusir kesedihan, tidak boleh menyerah, serta harus membuang jauh-jauh, menolak, melawan dan mengalahkan kesedihan. Doa nabi agar dihindarkan dari kesedihan, "ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kecemasan dan kesedihan."

situasi tanpa kesedihan adalah gambaran surga. Kelak ketika di rurga kita akan berkata, "segala puji bagi Allah yang telah mengusir kesedihan dari diri kami. (Q.S Fathir[35]:34)

Untuk itu, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mendatangkan kebahagiaan dan menciptakan kehidupan yang melapangkan dada. Kita harus memohon kehidupan yang baik, penghidupan yang memuaskan, pikiran yang jernih, dan kelapangan dada. Karena itu, seorang ulama pernah menyatakan, "sesungguhnya di dunia ini terdapat surga. Barang siapa yang belum memasukinya, ia belum dapat memasuki surga di akhirat."

"Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal zubni, wal 'ajzi wal bukhli wl jubni, wal dhola'id baini wa gholabatir rijal" ( ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan, kesedihan, kelemahan, kemalasan, kekikiran, berhati pengecut, terbelit utang, dan terlindas oleh yang lain)